Rabu, 10 September 2014

JOKOWI SIAP BERESKAN KONFLIK TANAH ADAT

JAKARTA- Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, siap berjuang menyelesaikan permasalahan sengketa tanah adat atau hak ulayat di seluruh Indonesia. Jokowi menyatakan tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan jika ada kemauan dan usaha untuk menyelesaikan.

Jokowi pun ingin mencari tahu dan mempelajari permasalahan yang dihadapi masyarakat adat dengan menemui ratusan perwakilan masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2014) malam. Hadir dalam pertemuan ini Ketua Dewan AMAN, Hein Namotemo dan Ketua MPR, Sidharto Danusubroto.

“Saya pernah bekerja di hutan selama dua tahun. Tiga bulan di dalam hutan di Berau, Kalimantan Timur. Jadi, sedikit banyak saya tau permasalahan masyarakat adat,” ujar Jokowi. Walau demikian, Gubernur DKI Jakarta ini memberi kesempatan kepada masyarakat yang hadir untuk menyampaikan garis besar permasalahannya.

“Kami di tanah Papua merasa kami bukan bagian dari Negara Republik Indonesia. Banyak investor yang datang memperkaya diri, tapi kami tidak mendapatkan kesejahteraan, tidak mendapat hak-hak dasar kami,” ujar Ludia, salah satu perwakilan masyarakat adat asal Raja Ampat, Papua Barat.

Sementara perwakilan dari Kalimantan Barat, Ariana, menuturkan, kini banyak hutan di Kalimantan, termasuk hutan adat rusak oleh pembalakan dan pertambangan ilegal. “Kami dulu kaya akan sumber daya alam, dikenal sebagai paru-paru dunia, tapi sekarang paru-paru ini sudah sakit dan rusak. Sekarang bagaimana agar paru-paru ini bisa sehat kembali, dan kembali menjadi paru-paru dunia,” tuturnya.

Selain dua perwakilan masyarakat itu, sejumlah masyarakat juga menuturkan banyaknya kasus-kasus sengketa tanah yang melibatkan masyarakat adat dengan pengusaha dan negara. Bahkan, tidak jarang konflik tersebut berujung pada hukuman penjara dan merenggut korban jiwa.

Mendengar penuturan tersebut, Jokowi mengaku memang terdengar sulit untuk diselesaikan. Namun, dia yakin dengan turun langsung ke lapangan dan mempelajari kasus per kasus, dia akan mampu menyelesaikannya jika dia berhasil memenangkan pemilu dan menjadi Presiden.

“Banyak masalah, memang kalau kita hanya mendengar, itu terlihat susah. Tapi, kalau pemimpin mau turun ke lapangan, mempelajari dan melihat dari dekat, kita akan mampu menyelesaikannya. Saya sudah buktikan itu, baik di Solo dan juga di Jakarta. Tidak ada yang sulit. Biasanya yang sulit itu yang ada kepentingan politik, yang ada beking-bekingnya itu. Tapi toh, saya buktikan, bisa diselesaikan,” tegas Jokowi.

Jokowi pun berharap, agar AMAN bersedia mengajaknya turun ke lapangan melihat dari dekat permasalahan masyarakat adat kasus per kasus. Sekjen AMAN, Abdon Nababan pun mengaku siap mengantarkan Jokowi berkeliling Nusantara guna mengenali permasalahan tanah adat dan permasalahan adat lainnya.




Sumber:http://www.jokowi.id/berita/jokowi-siap-bereskan-konflik-tanah-adat/


NOTE: 
#SEMOGATIDAKHANYAOMONGKOSONG

Tidak ada komentar: