Jumat, 15 Mei 2015

Terkelin Brahmana Dituding ‘Boneka’ Karo Jambi

KABANJAHE: Plt Bupati Karo Terkelin Berahmana SH dinilai lamban dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah dan lupa poin penting pemakzulan. Puluhan mahasiswa dan warga mendatangi kantor bupati, kemarin, menuding Terkelin ‘boneka’ Karo Jambi.

Mereka mendesak supaya orang nomor satu di jajaran Pemkab Karo itu bertindak tegas dan segera menutup dan menghentikan seluruh kegiatan PT Wampu Elektrik Power (WEP) di Desa Rih Tengan Kecamatan Kuta Buluh dan penambangan dolomit di Kecamatan Kuta Buluh dan Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo.

Dengan mengusung sejumlah poster di antaranya berbunyi, tuntaskan kasus PT WEP dan berikan ganti rugi kepemilikan lahan, Plt Bupati Karo melawan/lupa poin pemakzulan, harus segera dituntaskan nasib rakyat bukan untuk dipermainkan. Hentikan intimidasi Satpol PP terhadap mahasiswa. dan Perintahkan Satpol PP menghentikan penambangan dolomit, segera.

Para pendemo secara bergantian berorasi minta Plt Bupati Karo segera turun dan keluar dari ruangan kerjanya untuk memberi penjelasan kepada masyarakat bagaimana tindak lanjut tuntutan penghentian pengoperasian proyek milik PT WEP di Desa Rih Tengah dan penghentian penambangan dolomit yang menggunakan alat berat.

Salah seorang pendemo menggunakan pengeras suara mengatakan permasalahan antara PT WEP dengan warga masyarakat sudah empat tahun berlalu, namun hingga saat ini belum ada jalan keluarnya.”Kami melihat birokrasi Pemkab Karo lambat, seakan tidak peduli penderitaan rakyatnya yang sudah lama ditindas PT WEP,”katanya.

Jangan biarkan rakyat menderita berlarut-larut hanya karena permasalahan-permasalahan yang seharusnya mudah diselesaikan tapi dilapangan menjadi rumit dan panjang.”Kami melihat Plt bupati seperti ‘boneka’ Karo Jambi, karena itu tunjukkan keberanianmu, plt bupati harus berani dan tegas menindak yang salah,”katanya.

Terkelin Berahmana diminta berani menutup/menghentikan seluruh kegiatan PT WEP di Desa Rih Tengah dan penambangan dolomit di Kecamatan Kuta Buluh dan Tiga Nderket. Karena kedua kegiatan itu jelas telah merugikan masyarakat dan daerah serta melanggar aturan yang berlaku.

“Karena itu seluruh kegiatan PT WEP dan penambangan dolomit harus dengan segera ditutup, kepentingan rakyat harus dikedepankan, kami tidak mau Plt Bupati karo menjadi boneka Karo Jambi,”seru pendemo.

Menyikapi tuntutan para pendemo itu tak lama kemudian Plt Bupati Karo Terkelin Berahmana SH bersama Sekdakab dr Sabrina Br Tarigan, Asisten I Terkelin Purba dan sejumlah SKPD datang menemui massa pendemo yang telah dari tadi menunggu dihalaman kantor bupati.

Di hadapan para pendemo satu persatu poster yang bertuliskan tuntutan warga, plt Bupati Karo membacanya. Di bawah terik matahari dengan meminjamkan topi pendemo berwarna kuning, Terkelin Berahmana memberi penjelasan kepada massa bahwa dirinya sangat memperhatikan dan memperdulikan nasib masyarakat. (Andalas)

Tidak ada komentar: