Senin, 15 September 2014

Mahasiswa Demo ke Kantor Bupati Karo, Desak Hentikan Kegiatan PT WEP dan Penambangan Dolomit

Tanah Karo (SIB)- Puluhan mahasiswa bersama sejumlah warga mendatangi kantor Bupati Karo, Jumat (5/9) mendesak Plt Bupati Karo Terkelin Berahmana SH segera menutup dan menghentikan seluruh kegiatan PT WEP di Desa Rih Tengah Kec Kuta Buluh dan penambangan dolomit di Kecamatan Kuta Buluh dan Tiganderket.

Dengan mengusung sejumlah poster di antaranya berbunyi, tuntaskan kasus PT WEP dan berikan ganti rugi kepemilikan lahan. Segera tuntaskan nasib rakyat bukan untuk dipermainkan. Hentikan intimidasi Satpol PP terhadap mahasiswa. Perintahkan Satpol PP menghentikan penambangan dolomit.

Para pendemo secara bergantian berorasi meminta Plt Bupati Karo segera turun dan keluar dari ruangan kerjanya untuk memberi penjelasan kepada masyarakat.

Salah seorang pendemo mengatakan permasalahan antara PT WEP dengan masyarakat sudah empat tahun berlalu, namun hingga saat ini belum ada jalan keluarnya. Warga pendemo melihat birokrasi Pemerintah Kabupaten Karo lambat, seakan tidak peduli akan penderitaan rakyatnya yang sudah lama ditindas oleh pihak PT WEP.

“Jangan biarkan rakyat menderita berlarut-larut hanya karena permasalahan-permasalahan yang mudah diselesaikan oleh pemerintah. 

Plt Bupati Karo harus berani dan tegas menindak yang salah, untuk itu Terkelin Berahmana segera menutup/menghentikan seluruh kegiatan PT WEP di Desa Rih Tengah dan penambangan dolomit di Kecamatan Kuta buluh dan Kecamatan Tiga Nderket,” ujar para mahasiwa. Karena kedua kegiatan itu jelas-jelas telah merugikan masyarakat dan daerah serta melanggar aturan yang berlaku.

Sekdakab Karo dr Sabrina br Tarigan datang menemui massa untuk menanyakan maksud kedatangan mereka sekaligus mengajak masuk ruangan aula kantor Bupati Karo untuk menyampaikan aspirasinya.

Para mahasiswa dan warga menolak untuk berdialog di dalam ruangan dengan Sekda karena Rabu (3/9) kemarin saat demo pengemudi Angkot Merga Silima dan Persada Nusantara melakukan pertemuan dengan bupati di ruang aula, pertanyaan pendemo tidak diladeni dan diusir, padahal mereka diundang. Untuk itu kami tidak mau berdialog dengan siapapun selain Plt Bupati Karo Terkelin Berahmana.

Plt Bupati Karo Terkelin Berahmana SH bersama Sekda dr Sabrina Br Tarigan, Asisten I Terkelin Purba dan sejumlah SKPD datang menemui massa pendemo di halaman kantor bupati.

Plt Bupati Karo Terkelin Berahmana memberi penjelasan kepada massa bahwa dirinya sangat memperhatikan dan memperdulikan nasib masyarakat. “Soal PT WEP dan dolomit ada baiknya Assisten I Pemerintahan Terkelin Purba memberi penjelasannya,” ujar Bupati Karo.

Asisten I Pemerintahan Terkelin Purba mengatakan menyangkut permasalah PT WEP, pihak Pemkab Karo telah membentuk tim dan telah melakukan investigasi ke lokasi yang dianggap bermasalah. Selanjutnya setelah melakukan investigasi dan melakukan pengkajian, kami berkesimpulan bahwa dalam waktu tidak terlalu lama, pihak pemerintah akan menindak lanjuti untuk mempertemukan pihak PT WEP dengan warga yang merasa dirugikan untuk mencari solusi yang terbaik.

Menyangkut masalah dolomit, hal ini memang problem yang rumit.

“Terus terang pihak Pemkab Karo memang belum melakukan identifikasi ke lapangan, namun dalam waktu dekat ini kami akan melakukan kajian. Setiap permasalahan yang timbul pihak Pemkab Karo akan tetap mencari jalan keluarnya atau solusinya. 

Semaksimal mungkin kami akan tetap mengupayakan jalan terbaik demi kesejahteraan rakyat banyak," ujar Terkelin Purba.
Setelah mendapat penjelasan pihak eksekutif para pendemo membubarkan diri dengan tertib. (B1/h)





Sumber:http://hariansib.co/mobile/?open=content&id=27970

Tidak ada komentar: